Indonesia Penggalan Surga

mencintai Tanah Air Indonesia dapat ditumbuhkan dengan mengenal. Indonesia bersama rakyatnya dari dekat. Pertumbuhan jiwa yang sehat dari pemuda harus berarti pula pertumbuhan fisik yang sehat. Karena itu Kami naik gunung

Atas nama Cinta

Bagiku perjuangan harus tetap ada. Usaha penghapusan terhadap kedegilan, terhadap pengkhianatan, terhadap segala-gala yang non humanis.

Terimalah salamku dari Timur Borneo

Kearifan lokal adalah jati diri bangsa

Terimalah salamku dari timur borneo

Jejak telah di langkahkan seribu kehendak harus terlahirkan,pada jejak kami belajar ,alam adalah pengikat budaya

Atas nama Cinta

Tinggalkanlah jejak yang bermakna, maka bukan saja kehidupan anda yang akan menjadi lebih baik tapi juga kehidupan mereka yang mengikutinya.

Rabu, 27 April 2016

Merajut Cinta Sesama Anak Negeri di Desa Sebelimbingan - Kecamatan Kota Bangun - Kutai Kartanegara

Kali ini rekan – rekan Jejak Budaya mengadakan sebuah event dengan mengambil tema : Merajut Cinta Sesama Anak Negeri  yang di lakasanakan pada Tanggal 16 -17 April didesa Sebelimbingan – Kecamatan Kota Bangun Kabupaten Kutai Kartanegara.

Desa Sebelimbingan terletak di kecamatan kota bangun di bantaran suangi Belayan. untuk  mencapai desa tersebut sekarang sudah bisa melalui jalan darat dari kota  Tenggarong setelah di rampungkannya jalan layang ( pile Slab ) sebagai penyambung jembatan Martadipura yang panjangnya mencapai 15,3 Km melintas di atas rawa -rawa, dan jalan layang ini merupakan jalan layang terpanjang di Indoensia. Dahulu sebelum adanya jembatan Martadipura salah satu akses untuk menuju desa sebelimbingan menggunakan jalur Air yang memakan waktu kurang lebih 6.5 jam dari kota Tengarong ,dengan jarak tempuh 152 KM.
IMG_2986.jpg
Desa Sebelimbingan menjadi desa persipan mulai 20014 dan di mekarkan Oleh Sekda Kutai Kartanegara Bapak Husni Tamrin pada 26 Nopember  tahun 2005.Nama Sebelingan di ambil dari kata Belembeng ( bahasa Kutai ) yaitu Bagian  leher  seoker binatang yang sangat panjang.Kono hewan tersebut di temukan oleh salah satu warga di pulau seberang desa. Karena di anggap sebagai Binatang keramat maka di gunakan sebagai nama desa menjadi sebelimbingan
Desa sebelimbingan pada awalnya hanya terdiri dari beberapa warga yang tinggal saling berjauhan sehingga ada salah satu tokoh yang berinisiatif untuk mengumpulkan /menjadi satu tempat yang kini menjadi desa tersebut. Mata pencaharian warga sebelimbingan adalah sebagai Petani ketika musim kemarau dan menjadi nelayan ketika Musim Banjir.Namun sering ketidakmenentuan musim saat ini juga di datangnya berbagai macam penyakit /hama yang meyerang lahan pertanian dan kurang stabilnya harga Ikan ketika musim banjir ,guna memenuhi kebutuhan hidup yang semakin meningkat para warga desa sebelimbingan beralih membudidayakan sarang walet. Hingga saat ini jumlah penduduk di desa sebelimbingan berjumlah 167 KK dengan 517 Jiwa .

Merajut cinta adalah sebuah gagasan dalam rentang perjalanan untuk belajar dan memahami kebudayaan di pedalaman,ketika desa -desa di rajut dengan 5 nilai Prinsip Kehidupan ( Cinta ) niscaya Desa akan terus berkebang dan menjadi sebuahkarya untuk Indonesia ‘

Jum’at 15 April 2016 rombongan rekan -rekan Jejak budaya terus berdatangan dari berbagai daerah di Kalimantan Timur di antarannya dari kota Balikpapan ,Samarinda ,Bontang ,dan Bengalon – Kutai timur ( yang menempuh perjalan 5 jam menggunakan sepeda motor )untuk menuju basecamp jb yang terletak di jalan kartini No 45 Tenggarong sebagai Meeting Point. namun kali ini kebarangkatan di bagi menjadi 3 Kloter yaitu jam 16,30 wita ,jam 20,30 wita dan Kloter  terakhir pada hari sabtu 16 April 2016 .dan sebelumnya hari kamis juga sudah berangkat ketua panitia dari JB ( debby Hariyanto ) berserta  2 orang perlengkapan .Hal ini di lakukan di karenakn ada ksebikan dan jarak tempuh yang para keluarga Jb sehingg perlu waktu untuk istirahat. Di samping itu pantia harus mengejar jadwal di mulainya kegiatan yang di rencanakan di mulai pada jam 07,3o Wita
malam sabtu sebagain panitia sudah  bermalam di desa sebelimbingan dan di sambut ramah oleh warga ,begitupun nyamuk di desa sebelimbingan juga mengajak berdendang sehingga hampir semua panitia tidak bisa tidur
12993450_217666238608750_4204786341349507749_n
Sabtu 16 April 2016 jam 07.00 wita, setelah mandi ,sarapan ,ngopi dan sebatang rokok panitia melakukan  briefing yang di pimpin oleh event manager ( Debby Hariyanto ).untuk croscek segala keperluan ( malum JB baru pertama kalinya terjun bersama adik -adik pelajar ). Setelah semua cukup rekan – rekan panitia mulai menuju lapangan SDN 007 Kota bangun dengan jalan kaki dengan melintasi jembatan yang terbuat dari kayu ulin ( besi ) sambil bertegur sapa dengan warga yang di lalui. Kegiatan di awali denag upacara bendera yang di kikuti oleh Perangkat Desa Sebelimbingan yang di pimpin langsung oleh Bapak Kades ( Sauqani )  pelajar SD oo7 dan SMPN 06 Kota bangun dan juga panitia maupun peserta Merajut Cinta Sesama Anak Neg_DSC6610eri .Upacara bendera adalah bagian daripada kegiatan serimonial ( ritualitas,resmi  ) bagi adik -adik pelajar juga  ( peserta )  yang di dalamnya ada makna Substansial yang ingin di sampaikan untuk merasangsang,mempengaruhi pemikiran yang akan membentuk kebiasaan,menjadi sifat,dan akhirnya menjadi kepribadian seseorang .Tentang Kedisiplinanan.rasa Nasionalisme,menumbuhkan jiwa kepemimpinan,membiasakan berpenampilan rapi ( santun ) meningkatkan kekompakan dan kebersamaan ,belajar untuk menjadi pendengar bisa juga melatih kesabaran .
Setelah pelaksanan Upacara bendera kegiatan di lanjutkan dengan Lomba mewarnai untuk kategori TK dan SD ( kelas 1 -3 ) yang di lakasanakan di ruang  SMPN 6 Kota Bangun – dan bagi yang SD ( kelas 4 – 6 ) bersama adik – adik SMP tetap berada di lapangan untuk mengikuti kegiatan ‘ Bebagi Kesah ,bemain dan Belajar ” yang di pimpin dari tim jejak budaya saudari Putri Nur Fitiani dan saudara Galib
Bermain akan memengaruhi perkembangan anak melalui tiga cara Vygotsky  (Diana Mutiah 2010:146) yaitu bermain dapat menciptakan suatu kemampuan yang potensial pada anak kepada kemampuan yang aktual, memfasilitasi separasi (pemisahan) pikiran dari objek dan aksi, dan mengembangkan penguasaan diri.
_DSC6634.jpg
Bermain untuk Pengembangan Bahasa / Komunikasi.
Bermain membantu anak meningkatkan kemampuan berkomunikasiBermain menyediakan ruang dan waktu bagi anak untuk berinteraksi dengan orang lain, mereka saling berbicara, mengeluarkan pendapat, bernegosiasi, dan menemukan jalan tengah bagi setiap persoalan yang muncul. Terlebih-lebih dalam bermain peran memiliki manfaat yang sangat besar terutama untuk menunjang perkembangan bahasa dan berbahasa anak. Bahkan bermain peran memiliki andil yang besar bagi perkembangan kognitif, emosi, dan sosial anak Bredekamp dan Coople (Diana Mutiah 2010:152).
Bermain untuk Pengembangan Sosial-Emosional
Bermain membantu anak mengembangkan kemampuan mengorganisasi dan menyelesaikan masalaIMG_2435.JPGh. Anak-anak yang bermain mesti berpikir tentang bagaimana mengorganisasi materi sesuai dengan tujuan mereka bermain. Anak-anak yang bermain “dokter-dokteran“. Misalnya, harus berpikir di mana ruang dokter, apa yang digunakan sebagai stetoskop anak juga akan memikirkan tugas dokter dan mempertimbangkan materi-materi tertentu, seperti warna, ukuran, dan bentuk agar sesuai dengan karakteristik dokter yang diperankan. Selama bermain itu, menurut Catron dan Allen (Diana Mutiah 2010:149), anak menemukan pengalaman baru, manipulasi benda dan alat-alat, berinteraksi dengan anak lain, dan mulai menyusun pengetahuan tentang dunia.
Perpaduan warna- warni membuat pelangi indah ,demikian juga ketika kita berbagi dengan cinta akan menemukan warna -warni kehidupan
Selanjutnya yuk_DSC6642.jpg kita mengintip Lomba Mewarani yang di pandu oleh kaka Almazani  yang juga lagi bersalngsung di dalam ruangan yang juga di pandu oleh teman – teman Jejak Budaya. dan para pembaca ytang budiaman perlu di ketahui babhwa lomba mewarnai ini juga pertam kali di adakan di daerah sebelimbingan -bahkan di kecamatan Kota Bangun. sunggu sangat jauh berbeda dengan dengan di kota yang hampir setiap kegiatan ada lomba mewarnai . dan hal ini yang menjadi pembeda dan pengalaman baru buat rekan – rekan jejak budaya
_DSC6732.jpg
Bagi sebagaian anak, krayon adalah benda pertama yang digenggamnya sebelum mereka menggenggam pensil. Saat mewarnai dengan krayon itulah pertama kali si kecil belajar menggengam dan mengontrol pensil di tangannya. Kemampuan tersebut yang nantinya akan membantunya dalam menulis saat si kecil menempuh pendidikan di sekolah.


Aktifitas mewarnai dapat melatih konsentrasi
 Untuk tetap fokus pada pekerjaan yang dilakukannya meskipun banyak aktifitas lain yang terjadi di sekelilingnya. Seorang anak yang sedang menyelesaikan tugas mewarnai akan fokus pada lembar gambar yang sedang diwarnainya, sehingga sekalipun pun di sekelilingnya ribut dengan aktifitas anak-anak lain, ia akan tetap fokus menyelesaikan tugas mewarnainya. Kemampuan berkonsentrasi inilah yang kelak berguna bagi si kecil dalam menyelesaikan soal matematika atau pelajaran lainnya yang membutuhkan konsentrasi tinggi.
2 jam berbagi inspirasi bersama siswa -siswi SDN 007 dan SMPn 06 Kota Bangun
Setelah Jam 10 .00 wita lomba mewarnai dan kegaiatn di lapangan berakhir dan akn di lanjutkan dengan kegiatan berbagi Inspirasi dengan berbagai kegaiatan yang di akan di pandu oleIMG_2475h kak Trendy Palkanov ,Seply Ariyanti dan Putri Nur Fitriani  yang membantu sebagai Motivator dengan berbagai pengalaman/prestasi yang pernah di raihnya. demikian juga bagi siswa TK dan SD berbagi keseruan dengan edukasi bersama kaka Dinar,Galib ,Umar ,Fitri dan panitia lainya.Pendidikan secara praktis tak dapat dipisahkan dengan nilai-nilai budaya. Dalam menjaga dan melestarikan kebudayaan sendiri, secara proses mantransfernya yang paling efektif dengan cara pendidikan. Keduanya sangat erat sekali hubungannya karena saling melengkapi dan mendukung antara satru sama lainnya.Tujuan pendidikan pun adalah melestarikan dan selalu meningkatkan kebudayaan itu sendiri, dengan adanya pendidikanlah kita bisa mentransfer kebudayaan itu sendiri dari generasi ke generasi selanjutnya.
Dan juga kita sebagai masyarakat mencita-citakan terwujudnya masyarakat dan kebudayaan yang lebih baik ke depannya, maka sudah dengan sendirinya pendidikan kitapun harus lebih baik lagi.Kegiatan berakhir pada Jam 12,00 wita untuk ISHOMA   ( istirahat,Sholat  dan makan ) dan akan di lanjutkan pada jam 15.00 wita dengan rangkain Lomba Permainan Tradisional di antaranya ; Belogo .Betisan ,Bakiak dan Enggrang .
di saat istirihat ketua panitia dan tim perlengkapan Qulby dan Wanda asik dengan persiapan di lapangan berteman dengan terik matahari ( kalian Keren )






Begitupun penulis juga perlu Istirahat untuk ngopi dulu ( Cikal )

Jumat, 22 April 2016

komunitas Jejak Budaya menuju Desa Sebelimbingan


Senin, 14 Maret 2016

Ritual Pelekatan dan Pengukuhan Nama oleh Suku Dayak Modang

Tanggal 13 maret 2016 tim Jejak Budaya berangkat dari kota Tenggarong menuju kebun raya yang terletak di daerah Samarinda. Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 60 menit akhirnya kami sampai di kebun raya Samarinda. Setelah membayar tiket masuk sebesar 10 ribu rupiah/orang dan di tambah 2 ribu rupiah untuk satu motor. Tim Jejak Budaya langsung menuju tempat di mana acara ritual suku Dayak Modang.
Kedatangan kami ( tim Jb ) agak terlambat karena pelaksanaan ritual adat sudah di laksanakan. Namun kami berkesempatan melakukan wawancara dengan bapak F Jiu Luay selaku pemangku adat suku dayak Modang.
Berikut pemaparan tentang ritual adat pelekatan dan pengukuhan nama suku Dayak Modang oleh bapak F.Jiau Luay

Prosesi diawali dengan ritual Nen Kaeg Heig Metae atau permohonan kepada Yang Maha  kuasa yang oleh pemangku adat, doa-doa dengan menaruh sembilan telur ayam kampung ke ujung tiap-tiap tongkat bambu yang sudah ditancapkan berjejer. Di bagian bawah tongkat, terdapat sirih, rokok, dan beras. Kemudian seekor ayam jantan berwarna merah disembelih. Darahnya disangga dalam piring putih berisi beras dan telur, dengan diringi tetabuhan gong dan gendang. Masih menurut bapak F Jiu Luay untuk pelekatan nama ada beberapa tahapan setelah bayi dilahirkan yaitu :

Adat Jiah ialah nama sementara yang di berikan 6 hari setelah bayi di lahirkan, yang mana pemberian nama ini dapat di ambil dari nama tumbuhan, binatang atau situasi atau kondisi di mana mana bayi tersebut dilahirkan, sebagai contoh kalau yang lahir perempuan di malam hari bisa dengan nama Dam yang berarti malam, kalau yang lahir adalah bayi laki -laki menurut bapak F Jiu agak kesulitan karena harus menyesuaikan harapan orang tua. Setelah adat Jiah ( sementara ) kemudian masuk pada tahapan pelekatan nama  Me Et Jiem ( pelepasan ) ketika anak berumur 1 satu tahun dengan di lakukan pemotongan rambut. Hal ini di maksudkan untuk meninggalkan atau melenyapkan hal -hal bawaan lahir yang merugikan dalam kehidupan ( gaya lamban, gaya kaku, grogi ) maka ritual pemotongan rambut itu penting di lakukan agar masa pertumbuhan anak – anak menuju proses remaja agar menjadi manusia yang tangkas, kuat dan bermanfaat bagi kehidupan. Adapun pemberian nama pada ritual Me Et Jiem dapat diambil dari keturunannya bisa dari Datoqnya atau silsilah keluarganya, kecuali nama orang yang meninggal karena kecelakaan, bunuh diri itu tidak dapat di gunakan. Kemudian untuk menginjak dewasa ada pemberian nama permanen yang di sebut dengan ritual Net Leug atau memohon calon nama anak lewat sarana daun pisang ambon yang dibentuk segi empat berukuran 3×4 sentimeter sebanyak tiga rangkap. Dua potong daun pisang ambon lalu dipegang F Jiu dalam posisi berdiri. Sambil mengucap doa, daun tersebut dilempar ke atas dan dibiarkan jatuh ke tanah.
Apabila posisi daun dua-duanya telentang tertelungkup, berarti pertanda tidak, maka prosesi dilakukan lagi. Namun saat itu, posisi daun pisang satu telentang dan satu tertelungkup. Itu berarti nama yang sudah diajukan keluarga mendapat jawaban persetujuan leluhur yang kemudian dilanjut dengan acara pemotongan hewan korban bisa berupa babi atau di ganti dengan 2 ekor ayam jantan, ritual ini di sebut dengan Newang Jip ritual ini sebagai mediasiai atau penghantar kepada Tuhan. Setelah prosesi Newang Jip dilanjutkan dengan prosesi Ngawai yaitu sebuah prosesi untuk melakukan tarian bersama keluarga atau para tokoh dari sukud dayak Modang, hal ini sebagai simbol tahapan proses kehidupan alam fana hingga alam baka. Prosesi pemberian nama ditutup ritual penetral lingkungan, sebagai pembersih dari hal-hal yang akan mengganggu kehidupan.

Acara pada waktu siang itu di tutup dengan tarian Hodoq dayak modang .Hal ini menjadi pengalaman baru bagi kami untuk melihat penampilan Hudoq Modang. Pada prinsipnya Hudoq Modang sama dengan Hudoq dari suku dayak Bahau, cuma sedkit perbedaan terletak pada bentuk topeng ( jenis topeng binatang yang di gunakan ) dan musik pengiringnya.

Dalam rangkaian ritual tersebut kami sedikit memiliki bekal pengetahuan akan keanekaragaman budaya Indonesia, yang kini terus – menerus tergerus oleh perkembangan zaman. Namun dalam acara ritual pelekatan nama yang di lakukan oleh suku dayak Modang memiliki dimensi yang luar biasa dalam pola kehidupan yang terus bersinergi dengan alam dan sang pencipta-Nya, hal ini dapat di lihat dari berbagai perlengkapan atau sesaji yang telah disiapaka, rasa penghargaan terhadap sesama.
Dalam dimensi lain kita coba masuk pada pola pendidikan yang ingin di sampaikan melalui rangkaian kegiatan. Pendidikan anak dalam lingkungan keluarga merupakan awal dan pusat bagi seluruh pertumbuhan dan perkembangan anak, untuk mencapai kedewasaan atau dapat disebut mencapai dirinya sendiri. Dapat dikatakan bahwa keluarga adalah “sekolah perkembangan anak”. Karena dalam keluarga tempat fasilitas anak untuk tumbuh dan berpola serta bertingkah laku. Dan dikatakan bahwa keluarga adalah “sekolah perkembangan anak” karena dalam lingkungan keluargalah seorang anak tumbuh dan bertingkah laku sesuai dengan keadaan lingkungan keluarga, yang berlangsung secara berkesinambungan menuju tingkat kedewasaan. Strategi yang baik dalam proses pembentukan moral adalah strategi yang dapat melahirkan metode yang baik pula. Sebab metode merupakan suatu cara dalam pelaksanaan strategi. Agama berperan penting bagi perkembangan moral anak. Untuk itu, menanamkan agama pada anak sejak dini sangat penting. Anak juga akan memahami agama yang dipeluknya secara jelas. Siapa pun pasti ingin melihat anaknya tumbuh menjadi orang sukses dan berakhlak mulia. Butuh kerja keras untuk mewujudkan keinginan tersebut. Tentunya mustahil kalau kita selaku orangtua hanya berpangku tangan, menunggu sampai saat itu tiba. Orangtua justru dituntut secara aktif membantu anaknya mencapai apa yang menjadi cita-citanya dan cita-cita mereka. Selain ilmu pengetahuan, pemahaman agama juga harus menjadi perhatian utama untuk mencetak anak berprestasi hebat dan mulia.

Jika konsep keagamaan telah diajarkan kepada anak sejak dini, kelak setelah dewasa anak akan mengetahui bahwa agama atau keyakinan bukan dijadikan sebagai potensi untuk menciptakan kerusuhan, melainkan merupakan potensi untuk diajak bersama melaksanakan ajaran demi kepentingan kemanusiaan. Karena seluruh agama selalu mengklaim diri sebagai penyelamat umat manusia, dan mengajarkan kebaikan kepada seluruh umatnya.


Pendidikan agama juga sangat penting karena bisa menumbuhkan sikap ideal agar bisa bekerja sama dengan agama atau keyakinan yang lain. Dalam cakupan pergaulan dengan bermacam-macam ideologi dan pandangan mengenai dunia, pendidikan agama bagi anak menjadi agen yang akan mempersiapkan anak untuk memasuki dialog tentang prinsip-prinsip kehidupannya sendiri secara terbuka, kelak ketika mereka semakin dewasa. Selain mengajarkan konsep beragama, anak juga harus dikenalkan dengan hak kebebasan beragama


Perwakilan JB saat wawancara bersama bapak F Jiu Liay

sebagai penutup penulis sedikit mengutip tulisan dari

Michele Borba, Ed.D. pakar psikolog memberi panduan bagi orangtua untuk membangun kecerdasan moral anak, dan Borba menyorot 7 kebajikan utama yang menjadi landasan bagi orangtua, yaitu : Empati – mampu mengidentifikasi dan merasakan apa yang dirasakan orang lain, Nurani – mengetahui cara yang benar dan bertindak menurut cara tersebut, Kendali diri – mengendalikan pikiran dan tindakan agar tindakan kita sesuai dengan norma-norma yang benar, Rasa hormat – menghargai orang lain dengan memperlakukan mereka dengan hormat, Kebaikan hati – memperlihatkan kepedulian terhadap kesejahteraan orang lain, Toleransi – menghormati martabat dan hak-hak semua orang, Adil – memilih untuk berpikiran terbuka dan bertindak berdasarkan prinsip keadilan. 

Semoga Bangsa Indonesia akan terus hadir anak -anak yang berwasan Luas sehingga tidak mudah diadu domba dikarenakan penyempitan -penyempitan Makna di atas keaneka ragaman Budaya bangsa




Tim Jb bersama Suku dayak Modang 

Penulis : Cikal
dokumentasi : Tim JB

Rabu, 09 Maret 2016

Aksi Sapta Pesona Kutai Barat

Aksi Sapta Pesona Kutai Barat

16 12 2015. Perjalanan dimulai dari jalan kartini semua tim berkumpul di markas kukar kreatif tepat jam 10.05 pagi kami bersama rombongan pariwisata dinas propinsi berangkat menuju kabupaten kutai barat. Setelah kurang lebih 3 jam perjalanan kami pun singgah untuk makan siang di simpang 3 tanjung isuy Kubar, sembari selesai makan kami menyempatkan berkunjung ke salah satu lamin di daerah Desa mancong, kecamatan Jempang yang mana terkenal dengan nama rumah lamin mancong. Di sini kami menyempatkan melihat prosesi adat kematian atau biasa orang lokal menyebutnya acara Kuangkay yang prosesinya dilakukan di Lamin tersebut.

Lamin Mancong, sebuah objek wisata yang tentunya sayang untuk Anda lewatkan jika berkunjung ke Kalimantan Timur. Rumah Lamin Mancong ini merupakan sebuah rumah panjang terbuat dari kayu khas suku Dayak Benuaq. Traveler bisa bertandang ke rumah ini di Kampung Mancong, Kecamatan Jempang, Kabupaten Kutai Barat, Kaltim. Menyisakan waktu beberapa menit kami pun melanjutkan perjalanan ke kota kabupaten Kutai Barat. Dan jam.04.35 kami pun sampai di kantor dinas pariwisata Kubar disini kami bertemu dengan kepala dinas Pariwisata sekaligus menyampaikan maksud tujuan kedatangan ke kutai barat yang di sampaikan oleh pak Antony selaku kepala rombongan aksi sapta pesona.


17 12 2015. Hari Pertama di kutai barat Penyuluhan Pengembangan Sadar Wisata Dan Potensi Destinasi Pariwisata tentang aksi Sapta Pesona yang digelar diaula hotel Monita lt.2 di Kecamatan Melak, Kabupaten Kubar. Penyuluhan ini dimulai dari jam.09.00 pagi sampai jam.03.00 yang harus kita ketahui bahwa Narasumber yang terdiri dari beberapa Komunitas yakni Exotic Kaltim, Mahakam Explore, Pemuda Pelopor dan dari Jejak Budaya sendiri. Setelah aksi penyuluhan selesai kami pun beserta peserta penyuluhan mengunjungi salah satu tempat yang ada di daerah kabupaten Kutai Barat dan melakukan aksi bersih-bersih sampah serta pemasangan plang sapta pesona serta tong sampah. Kami beserta rombongan peserta penyuluhan langsung menunju ke kampung Linggang Melapeh Kecamatan Linggang Bigung yang dimana di sini terdapat salah satu objek wisata yang terkenal yakni Danau Aco dan tak hanya wisata Danau Aco aja yang kita bisa nikmati disini juga terdapat 2 aer terjun atau yang biasa orang lokal sebut dengan jantur. Panorama alam yang masih Asri dapat kita temui disini. Dan uniknya lagi Tanah dipinggiran Danau Aco masih punya kepemilikan masyarakat sekitar bukan kepemilikan pemerintah setempat atau Dinas terkait, dengan begitu kita bisa lihat jalannya Lembaga Swadaya masyarakat sekitar untuk melestarikan tempat objek wisata yang ada dengan harapan itu bisa memberikan titik positif dari Dinas Pariwisata sendiri maupun masyarakat sekitaran objek wisata yang ada. Dan ada satu penjelasan singkat yang disampaikan oleh ketua pokdarwis Linggang Melapeh tentang sejarahnya Danau Aco.
Danau Aco cerita asalnya disini terdapat sebuah kampung yang mana pada waktu itu ada acara pengobatan yang istilahnya Belian tetapi ada satu orang yang memukul gendang dengan menggunakan ekor monyet atau lutung kemudian terjadilah bencana petir guntur yang ganas, sehingga terjadilah seperti letusan gunung berapi dan jadilah sebuah danau yang sekarang dan dinamai Danau Aco, beberapa tahun ini setelah diteliti bahwa di sini tanahnya memang dari Vulkanik dan disini dianggap bukit merapi purba disini. jadi, begitu lah pernyataan Sejarah Danau Aco yang di sampaikan ketua Pokdarwis wilayah Linggang Melapeh Barong Tongkok Kutai Barat.
Untuk akses jalan bisa di lalui dengan roda dua dan roda empat, jarak tempuh 20 km atau sekitaran 15 menit perjalanan dari pusat kota pemerintahan Sendawar Kutai Barat, ke Objek Wisata Danau Aco, Desa Linggang Melapeh, Kecamatan Linggang Bigung.


18 12 2015. Hari Kedua di Kutai Barat Jam 09.00 itu kami bersiap untuk melakukan perjalanan selanjutnya ke salah satu tempat Observasi Anggrek Hitam yaitu di Kersik Luway atau Padang Pasir Sunyi yang berada di Desa Skolaq Darat, Kecamatan Skolaq Darat  Kubar. Ini merupakan salah satu tempat observasi sekaligus tempat wisata cagar alam yang ada Kutai Barat,  Sebelum berkunjung ke tempat Observasi kami singgah ke Kantor dinas Pariwisata Kubar untuk menjemput salah satu  staf pegawai Dinas Pariwisata Kubar,dia yang akan mendampingi kami untuk melakukan exploring tempat wisata yang ada di wilayah Kubar. Mempersingkat waktu karena hari ini juga kami harus melakukan perjalanan ke kota masing-masing dan kami pun langsung menuju tempat observasi anggrek dengan jarak tempuh 15 Km dari pusat kota Sendawar atau sekitar 30 menit perjalanan dari kantor pariwisata kami pun sampai di tempat objek wisata cagar alam Kersik luway. Tempat ini walau jauh dari tepian laut namun struktur tanah di tempat ini berupa hamparan pasir putih yang menyerupai seperti pantai dan kedalaman pasir bisa mencapai 3 meter dari permukaan atasnya. Keunikan lain yang dimiliki tempat ini yaitu tidak ada burung maupun satwa lain yang terbang di atas taman sehingga jarang terdengar suara-suara satwa seperti lazimnya di dalam hutan. Selama 1 jam mengelilingi tempat wisata Kersik Luway kami menemui beberapa anggrek hitam yang sedang berkembang serta kita bisa menemui beberapa jenis kantung semar dan di tengah perjalanan kami mendapati salah satu pohon yang terdapat sarang semut.

Untuk akses jalan ke Taman Kersik Luway dari Samarinda ada dua alternatif rute yang dapat dipilih. Rute pertama adalah lewat Samarinda - Melak yang ditempuh selama lebih kurang 10 - 12 jam dengan kapal Kayu - slow boat. Transportasi dari Melak ke Kersik Luway bisa menggunakan jasa carter mobil. Alternatif rute kedua adalah dari Samarinda - Kota Bangun lewat jalan darat sekitar 3 - 4 jam naik bis. Dilanjutkan dengan naik speedboat ke arah tujuan
Jam.02.30 kami pun siap-siap kembali ke Tenggarong.


 Penulis : Deby Rastafara 

Selasa, 08 Maret 2016

Pantai Mutiara - Pengempang -Muara Badak -Kabupaten Kutai Kartanegara

Pada Tanggal 5- 6 Maret 2016 Jejak Budaya berkesempatan untuk mengirimkan perwakilanya untuk mengikuti rangkaian kegiatan Penyuluhan sadar wisata dengan tema :Peningkatan Kapasitas Usaha di Distinasi Pariwisata .yang di adakan di desa pengempang kecamatan Muara Badak -Kabupaten Kutai Kartanegara .Yang di selenggarkan Oleh Dinas Kebudayaan dan Periwisata Propinsi Kalimantan Timur Bidang Usah dan  Jasa ,Dinas Kebudayaan dan Periwisata Kutai Kartanegara yang bekerjasa sama dengan kemetrian Pariwisata RI. 
Jejak Budaya sendiri di wakili oleh Stenly dan DonyLung bersam komunitas pecinta pariwasta yakni ( Mahakam Explore ,Exotik Kaltim.Save pesut mahakam dan Houngout Borneo )  dalam kesempatan kali ini langsung mendapatkan Rangkaian mataeri oleh bapak Aswin Selaku Kepala DiSBUDPAR Kaltim. bapak Anthony Rahman ( kepala bidang UJS DISBUDPAR Kaltim ,Ibu Sri wahyuni ( kadis BUDPAR ) Kutai kartanegara selain itu juga beberapa nara sumber lainya. dengan adanya kegiatan ini di harapkan semkin tumbuhnya kesadaran akan pariwisata dengan semangat Sapta Pesona : 
AMAN
Wisatawan akan senang berkunjung ke suatu tempat apabila merasa aman, tenteram, tidak takut, terlindungi dan bebas Jadi, aman berarti tejamin keselamatan jiwa dan fisik, termasuk milik (barang) wisatawan
Kondisi yang tertib merupakan sesuatu yang sangat didambakan oleh setiap orang termasuk wisatawan. Kondisi tersebut tercermin dari suasana yang teratur, rapi dan lancar serta menunjukkan disiplin yang tinggi dalam semua segi kehidupan masyarakat


 Bersih
Bersih merupakan suatu keadaan/kondisi lingkungan yang menampilkan suasana bebas dari kotoran, sampah, limbah, penyakit dan pencemaran. Wisatawan akan merasa betah dan nyaman bila berada di tempat-tempat yang bersih dan sehat seperti 
Lingkungan yang bersih baik di rumah sendiri maupun di tempat-tempat umum, seperti di hotel, restoran, angkutan umum, tempat rekreasi, tempat buangair kecil/besar dan lain sebagainya. Bersih dari sampah, kotoran, corat-coret dan lain sebagainya.
  SEJUKLingkungan yang serba hijau, segar, rapi memberi suasana atau keadaan sejuk, nyaman dan tenteram. Kesejukan yang dikehendaki tidak saja harus berada di luar ruangan atau bangunan, akan tetapi juga di dalam ruangan, misalnya ruangan
kerja/belajar, ruangan makan, ruangan tidur dan lain sebagainya. Untuk itu hendaklah kita semua :
INDAH
Keadaan atau suasana yang menampilkan lingkungan yang menarik dan sedap dipandang disebut indah. Indah dapat dilihat dari berbagai segi, seperti dari segi tata warna, tata letak, tata ruang bentuk ataupun gaya dan gerak yang serasi dan selaras, sehingga memberi kesan yang enak dan cantik untuk dilihat.
Indah yang selalu sejalan dengan bersih dan tertib serta tidak terpisahkan dari lingkungan hidup baik berupa ciptaan Tuhan Yang Maha Esa maupun hasil karya manusia.Karena itu kita wajib memelihara lingkungan hidup agar lestari dan dapat dinikmati oleh umat manusia.
 

RAMAH TAMAH
Ramah tamah merupakan suatu sikap dan perilaku seseorang yang menunjukkan keakraban, sopan, suka membantu, suka tersenyum dan menarik hati.
Ramah tamah tidaklah berarti bahwa kita harus kehilangan kepribadian kita ataupun tidak tegas dalam menentukan sesuatu keputusan atau sikat. Ramah, merupakan watak dan budaya bangsa Indonesia pada umumnya, yang selalu menghormati tamunya dan dapat menjadi tuan rumah yang baik. Sikap ramah tamah ini merupakan satu daya tarik bagi wisatawan, oleh karena itu harus kita pelihara terus.
KENANGAN
Kenangan adalah kesan yang melekat dengan kuat pada ingatan dan perasaan seseorang yang disebabkan oleh pengalaman yang diperolehnya. Kenangan dapat berupa yang indah dan menyenangkan, akan tetapi dapat pula yang tidak menyenangkan. Kenangan yang ingin diwujudkan dalam ingatan dan perasaan wisatawan dari pengalaman berpariwisata di Indonesia, dengan sendirinya adalah yang indah dan menyenangkan. Kenangan yang indah ini dapat pula diciptakan dengan antara lain :
Atraksi (attractions), seperti alam yang menarik, kebudayaan daerah yang menawan dan seni pertunjukkan. 
  • Aksesibilitas (accessibilities) seperti transportasi lokal dan danya terminal.
  • Amenitas atau fasilitas (amenities) seperti tersedianya akomodasi, rumah makan, dan agen perjalanan.
  • Ancillary services yaitu organisasi kepariwisataan yang dibutuhkan untuk pelayanan wisatawan seperti destination marketing management organization, conventional and visitor bureau
Dengan adanya penyuluhan ini di harapkan mampu memberikan kesdaran dorongan untuk bersama membangun sinergiritas dalam mengelola pantai pangempang ,dengan tumbuhnya kesadaran melalui ke 7 unsur Sapata Peseona sevagai bentuk perwujudan Nilai budaya Bangsa.



TERTIB

Sapta Pesona dan tujuan pelaksanaanya begitu luas dan tidak untuk kepentingan pariwisata semata. Memasyarakatkan dan membudidayakan Sapta Pesona dalam kehidupan sehari-hari mempunyai tujuan yang jauh lebih luas, yaitu untuk meningkatkan disiplin nasional dan jati diri bangsa yang juga akan meningkatkan citra baik bangsa dan Negara.
Pengertian Daya Tarik Wisata menurut Undang-undang Republik Indonesia No. 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan Bab I, pasal 5, menyebutkan sebagai berikut ”daya tarik wisata” adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayan alam, budaya dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan. Sementara dalam Bab I, pasal 10, disebutkan kawasan strategis pariwisata adalah kawasan yang memiliki fungsi utama pariwisata atau memiliki potensi untuk pengembangan pariwisata yang mempunyai pengaruh penting dalam satu atau lebih aspek, seperti pertumbuhan ekonomi, sosial dan budaya, pemberdayan sumber daya alam, daya dukung lingkungan hidup, serta pertahanan dan kemanan. Lebih lanjut Cooper dkk (1995: 81) mengemukakan bahwa terdapat 4 (empat) 
komponen yang harus dimiliki oleh sebuah daya tarik wisata, 
yaitu:  





Pantai Pangempang 
 Untuk menuju pantai pangempang dapat di lalaui melalui jalur darat arah Samarinda -Bontang

Minggu, 06 Maret 2016

Instagram jejak_budaya

Hari Peduli Sampah Nasional

Hari Peduli Sampah Nasional




Bambang Ekalaya