Indonesia Penggalan Surga

mencintai Tanah Air Indonesia dapat ditumbuhkan dengan mengenal. Indonesia bersama rakyatnya dari dekat. Pertumbuhan jiwa yang sehat dari pemuda harus berarti pula pertumbuhan fisik yang sehat. Karena itu Kami naik gunung

Atas nama Cinta

Bagiku perjuangan harus tetap ada. Usaha penghapusan terhadap kedegilan, terhadap pengkhianatan, terhadap segala-gala yang non humanis.

Terimalah salamku dari Timur Borneo

Kearifan lokal adalah jati diri bangsa

Terimalah salamku dari timur borneo

Jejak telah di langkahkan seribu kehendak harus terlahirkan,pada jejak kami belajar ,alam adalah pengikat budaya

Atas nama Cinta

Tinggalkanlah jejak yang bermakna, maka bukan saja kehidupan anda yang akan menjadi lebih baik tapi juga kehidupan mereka yang mengikutinya.

Rabu, 02 Desember 2015

GERAKAN SADAR WISATA MELALUI AKSI SAPTA PESONA " BORNEO GREEN CAMP "

I.latar Belakang         
Dulu, Indonesia dikenal sebagai sebuah Negeri yang subur. Negeri kepulauan yang membentang di sepanjang garis katulistiwa yang ditamsilkan ibarat untaian zamrud berkilauan sehingga membuat para penghuninya merasa tenang, nyaman, damai, dan makmur. Tanaman apa saja bisa tumbuh di sana. Bahkan, tongkat dan kayu pun, menurut versi Koes Plus, bisa tumbuh jadi tanaman yang subur.
Budaya, Indonesia yang mempesona dengan keanekaragaman yang kaya dari kuil-kuil kuno, musik, mulai dari yang tradisional sampai ke pop modern, tarian, ritual dan cara hidup, berubah dari pulau ke pulau, dari daerah ke daerah. Namun di mana-mana pengunjung akan merasa disambut dengan ramah, hangat ramah yang merupakan dasar pembawaan dari orang-orang Indonesia yang tidak mudah dilupakan.
seriring perkembangan zaman dari zaman konvensional menuju era digital tanpa di pungkiri telah membawa kita pada era instans dan pragmatis,sehingga tanpa di sadari telah menggeser paradigma nilai -nilai budaya yang di wariskan oleh para nenek moyang bangsa kita yang di mana leluhur dalam kehiduapanya senantiasa  memberi  sebuah penghargaan kepada alam melalui produk hukum adat. Kini seolah terkikis oleh pola pragamtisme .sehinga kita terjebak dalam perilaku yang meninggalkan parameter -parameter budaya bangsa. 

Fenomena generasi muda berkunjung ke berbagai tempat wisata seolah semakin marak sekedar untuk meraih eksesistensi diri maupun kelompoknya tanpa mengindahkan kaidah -kaidah budaya untuk mencintai lingkungan.yang pada akhirnya muncul perilaku buang sampah semberangan,sikap individulisme,karena merasa tingkat kepuasan terpenuhi melalui media sosial.

Berangkat dari latar belakang di atas Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi kalimantan Timur bermitra dengan Jejak Budaya mengadakan kegiatan Sadar Wisata melalui Aksi Sapta Pesona  dengan Tema " Borneo Green Camp " 

II. Tujuan

            Untuk menumbuh kembangkan budaya cinta lingkungan dengan konsep Sapta Posona dengan 7 unsurnya (man.Tertib.Bersih.Sejuk.Indah.Ramah. dan Kenangan ) Agar  konsep Sapta pesona dan tujuan pelaksanaannya begitu luas dan tidak untuk kepentingan  pariwisata semata. Memasyarakatkan dan membudayakan Sapta Pesona dalam kehidupan  sehari – hari mempunyai tujuan jauh lebih luas , yaitu untuk meningkatkan disiplin nasional dan jati diri bangsa yang juga akan meningkatkan citra baik bangsa dan Negara.khusus di Provinsi Kalimantan Timur

III.Waktu dan Tempat Pelaksanaan
·         Tanggal 12 - 13 Desember 2015
·         Pantai Manggar Balikpapan

IV.Bentuk Kegiatan
·         Kemah Satu Malam
·        Sarasehan Budaya ( bedah 7 unsur sapta pesona ) 
·         Malam ramah - tamah & Hiburan
·         Penyuluhan Sadar wisata
·         Aksi Sapta pesona ( gerakan pungut Sampah )
·         Penanaman bibit cemara

V. Target Peserta

            Kader sapta pesona dan Komunitas yang ada di kaltim

VI.Penutup
            Dengan kondisi dan suasana yang menarik dan nyaman, wisatawan akan betah tinggal lebih lama, merasa puas atas kunjungannya dan memberikan kenangan indah dalam hidupnya

TATA TERTIB PESERTA BORNEO GREEN CAMP  “ PANTAI MANGGAR 2015 ”  

PERATURAN YANG HARUS DIPATUHI PADA SAAT KEGIATAN :

  • Wajib mengikuti semua rangkaian kegiatan, tanpa terkecuali
  • Apabila memakai / membawa perhiasan mahal (emas/berlian) jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan maka bukan menjadi tanggung jawab panitia
  • Boleh membawa obat-obatan jika ada penyakit yang diidap dengan catatan ada keterangan dari dokter
  • Tidak membawa/ menggunakan obat-obatan terlarang dan senjata tajam 5. Hal-hal lain akan di sampaikan oleh panitia saat meeting point  

PERLENGKAPAN YANG HARUS DIBAWA PESERTA : 

  • Perlengkapan Camping dan perelngkapan Masak
  • Membawa senter
  • Membawa perlengkapan sholat 
  • Slayer / Identitas Komunitas masing - masing
  • Membawa alat tulis
  • Membawa peralatan mandi
  • Perlengkapan yang disediakan panitia 1 (satu) kali makan siang pada hari minggu 13 november 2015  bagi peserta yang sesuai Kouta yang telah di tentukan  b. Peserta yang telah mendaftar sesuai kouta akan mendapatkan free kaos sapta pesona    c. Free tiket masuk Pantai manggar bagi seluruh peserta Borneo Green Camp  

CATATAN : 
Informasi dapat diperoleh di akun Media Sosial.  
  • FB             : jejakbudayaborneo  
  • Twitter       : @jejakbudaya15  
  • Instagram  : jejak_budaya  
  • Email         : jejakbudaya7@gmail.com 
Bagi peserta yang melakukan pemesanan T-Shirt Borneo Green Camp Secepatnya Mentransfer Biaya yang telah di tentukan melaui Rekening Bank Mandiri 900-00-2505608-7 an.Almazani setelah transfer segara menghubungi no Hp:0852-5000-1323    dengan tetap menyimpan bukti resi transfer guna pengambilan T-Shirt di Lokasi Kegiatan       

BORNEO GREEN CAMP  “ PANTAI MANGGAR  2015 “  
Keberangkatan 
  • Dapat di lakukan dengan Koordinator Komunitas/kelompok masing –masing untuk menuju Pantai manggar Balikpapan 
  • Bisa bergabung bersama Tim dari jejak budaya dari Kota Bontang,Samarinda dan Tenggarong   
Rigistrasi 
  • Rigistrasi akan di laksanakan muali pukul 13.00 s/d 15.00 wita di Lokasi Kegiatan.  

Camping 
  • Peserta membawa perlengkapan masing-masing dengan lokasi pendirian tenda akan ditentukan oleh Panitia Pelaksana;
  • No urut Tenda berdasarkan no rigistrasi
  • Tidak di perkanankan dalam satu tenda  ( Hamock )bercampur antara Pria dan Wanita 
  • Masing –masing Tenda harap di lengkapi penerangan   

Pembuatan Lubang untuk penanaman Bibit Pohon
  • Seluruh peserta wajib ikut dalam pembuatan lubang bibit pohon dengan lokasi yang telah di tentukan panitia   

Saresehan Budaya 
  • Pariwisata dan industri kreatif berbasis budaya lokal   

Malam Ramah Tamah dan Hiburan 
  • Komonitas/kelompok memperkenalkan diri dan unjuk kebolehan   

Bakti Sosial, Penanaman Bibit Pohon dan Gotong Royong Bersih Pantai
  • Peserta melakukan kerja bakti  memungut sampah dan penanaman bibit pohon  cemara bersama di pantai Manggar   


Penutupan / Sayonara
  • Mari pulang – marilah pulang bersama-sama 




Penyelenggara : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Prpopinsi Kaltim & Kota Balikpapan
Pelaksana : jejak budaya 
Pendukung : 
  • Kukar Kreatif 
  • UPT Pantai Manggar 
  • Mahakam Explore 
  • Save Pesut 
  • Exotic Kaltim 
  • Pemuda Pelopor 
  • Bpk.Oi kukar 
  • Samarinda TV
Sampai Jumpa di Pantai Manggar Balikpapan  - Kalimantan Timur
semoga menjadi wahana Silhturohmi dan berbagi cerita 


Selasa, 10 November 2015

Festival Dahau 2015 - Sendawar Kutai Barat

Perjalanan kali ini kami menuju kecamatan Sendawar -Kutai Barat - Kalimantan Timur ,guna menyaksikan -dan melakakuan penelusuran budaya pada pelaksanaan Festival Dahau 2015.
pada postingan kali ini kami mempersembahkan konten tari massal.

1.ETNIS TUNUNG ( Paper / Tepung Tawar )
Untaian dan air harum wangi yang di percikan,di mohonkan menjadi penyejuk suasana dari raga sepanjang upacara kasih sayang ini,merambang dalam gerkan tarian dan tembang yang di lantunkan seluas sawang.Kami semua para pejabat ,undangan,penonton,kiranya,di berkati penguasa dan semesta






2.ETNIS AOHENG ( Tari selirung danum )
Gerakan kami adalah gemalai dewa dewio yang turun memberkati dari swarga loka yang tinggi tangan dan kaki yang serempak bergerak memuji keharuman bumi.Kami menari dengan hati yang memuji kehidupan yang di warisi nenk moyang kami.Inilah hari girang dan suka yang mekar dalam sukama






3.ETNIS BENUAQ ( Tarian Beliant Bawo )
Beliant Bawo tak kami ragu sebgai kias restu :kertab kaki dan suara membaca semesta .Segala yang tak berkenan pergi,segala yang menahan keberkatan langit yang tak bertepi,Kami meminta kebaikan ,kami meminta damai sejahtera,biar jiwa nafas kami merdeka bebas mengulas segala tertawa ,Getang dan lambaian tangan membawa kami kepada rumah keberkatan



4.ETNIS KENYAH ( Tari Burung Enggang )
Inilah tarian dari tangan kaki kami yang memuji bumi ,Kami mengucapkan kata -kata puja ,jiwa kami yang menyanyangi dengan liturgi hati,Para dewa dan kekasih dewi yang memberkati dengn jemari suci .Kami selalu mengolah restu di dedaunan kehidupan yang memberi kami harapan .





5.ETNIS DAHAU ( Tari Hudoq Apah )
Kami mempersembahkan hudoq sebagai upaya menanam keberkatan di dalam kemasyarakatan semua warga,Pergi segala bimbang dan pergi ke ujung -ujung bumi .Kami menampung kekuatan kerja badan dan jiwa membina hidup bahagia







6.ETNIS MELAYU ( Tari Jepen Buah Ara )
Inilah jepen bersatu .Segal porak -poranda menjauh bersama noda yang menggoda jiwa langkah yang terayun menunutun tujuan ke arah bahagia .Segala puja dan puji untuk Allah SWT .di dalam langkah ,Sakinah mawadah di hati mereka ini







7.Tari Nusantara 
Kutai Barat  Tidak sendiri lagi
Kami damai bersama,bersatu bersama saudara -saudariku ,kami bak pelangi yang berwarna -warni inilah bumi Sentawar,yang gemah ripah loh jinawi ,Sentawar kini kami damai bersamamu







8.Tiang Harapan 
Tiang berkat yang menjulang panjang di cakrawala terbuka tempat kami melihat berkat dan martabat ,hasil -hasil serikat kaki bersatu di dalam tujuan yang satu : keberhasilan pembangunan ,inilah kebhinekaan kami,perbedaa
yang membuat kami kukuh dalam hati ,dalam laku,perstuan dan kesatuan kami,kami ada dan kami terus maju ke depan bersama





9.Tabur Boyas
Beras kuning di taburkan sebagai utusan negeri ,kami taburkan ke arah kiiri sebagai tanda mencana mara .Kami taburkan ke arah atas sebagai suara penyampai keinginan kepad PERJADIW BATIKG LANGIT PENEW PENOTO DI NEGERI SENIANG JATU.kami meminta berkah acar akbar ini berjalan lancar tak terganggu satupun







Cinta adalah ketidakpedulian yang buta. Ia bermula dari ujung masa muda dan berakhir pada pangkal masa muda. Mencintai adalah masalah penting bagi manusia. Bila kita mampu mengurai cinta, maka hakekat cinta akan berubah menjadi sesuatu itulah kenyataan cinta. Cinta memang tidak muda untuk dimengerti. Mereka katakan jika orang memahami dirinya, dia memahami semua orang. Tetapi aku katakan padamu, apabila orang mencintai seseorang, dia belajar sesuatu mengenal dirinya sendiri. Kecantikan bersinar lebih terang dalam hati orang yang merindukannya.”

Kenali dan Cintai Negerimu 
perkuat rasa Cinta kepada sesama ,Alam  dan Budaya dengan titik Fokus pada sang pencipta ,mari membuka cakrawaa berfikir

bahwa warisan leluhur melalui budaya adalah lambang untuk pengingat agar kita senantiasa bersyukur atas segala limpahan rahmad dan Hiadayah -Nya

Dokomnetasi :Zuki,Ramly saputra ,Qulby
Editor :cikal
tim expedisi
Yhadi,zani debi 

salam budaya ;apabila ada yang mengingankan photo aslinya bisa konfirmasi melalui email :jejakbudaya7@gmail,com
homebase : Kukar Kreatif -jalan Kartiuni NO 45 .Tenggarong - kutai Kartanegara 

nantikan edis berikunya ;pada perjalanan selama di Kutai Barat

Jumat, 23 Oktober 2015

KAUM SMALL MIND - Ngaji Budaya part 2


KAUM SMALL MIND
(Oleh : Nala Arung)

Eleanor Roosevelt (1884-1962) adalah seorang penulis yang juga pernah menjadi ibu negara Amerika Serikat. Ia adalah istri Presiden ke 32 Amerika Serikat, Fraklin Delano Roosevelt.

Eleanor Roosevelt pernah menulis :
GREAT MINDS DISCUSS IDEAS. AVERAGE MINDS DISCUSS EVENT. SMALL MINDS DISCUSS PEOPLE.
(yang artinya : Pikiran besar membicarakan ide. Pikiran rata-rata membicarakan kegiatan. Pikiran sempit membicarakan orang).

Kawan-kawan,
Ada banyak macam otak. Ada otak udang. Ini biasanya ada didalam kepala udang tapi menurut beberapa manusia otak udang ini juga bisa berada didalam kepala manusia, yaitu manusia yang ngeselin, yang susah kalau diajarin hal-hal yang bisa membuatnya pintar. Ada juga otak sapi. Otak ini selain berada didalam kepala sapi juga bisa berada di rumah makan padang. Diambil oleh tukang masak untuk bisa membuat pemilik rumah makan padang itu banyak uang. Semoga uangnya bermanfaat bagi hidupnya dan hidup orang lain.

Otak erat kaitannya dengan pikiran. Otak adalah alat utama untuk kegiatan berpikir. Sebagai sebuah alat, otak sudah dilengkapi dengan kelengkapan fitur yang memungkinkan pikiran untuk mencapai gagasan terbaiknya. Untuk membantu pikiran mencapai gagasan terbaiknya, otak akan sangat mempertimbangkan situasi pada saat ia bekerja. Himpunan pendapat para ahli yang terangkum dalam wikipedia menyebutkan, pikiran adalah manipulasi otak terhadap informasi. Ini artinya, kinerja otak bergantung pada informasi indera kita. Informasi dari indera akan direkam dan disimpan oleh otak sebagai sebuah pengalaman baru, berbaur dengan pengalaman lama. Pengalaman inilah yang diolah otak dan disodorkan sebagai pilihan bagi pikiran untuk membentuk gagasan atau ide.

Semakin banyak pengalaman, semakin leluasa pikiran menyodorkan gagasan. Dari proses ini, gagasan bisa menjadi semakin lebar dan luas. Pikiran yang sempit sudah tentu lahir dari minimnya pengalaman yang bisa diolah otak. Kita tahu, otak itu terdiri dari kumpulan energi non fisik, adanya pengalaman (yang seringkali berupa peristiwa fisikal) adalah referensi berharga bagi otak.

Jika kamu pernah bertemu dengan seseorang yang lebih cenderung suka membicarakan orang lain, ketimbang misalnya membicarakan gagasan orang lain, maka kamu sudah bisa mengukur sebesar apa kapasitas informasi di otaknya dan seminim apa pengalaman yang telah dilaluinya. Inilah yang dimaksud oleh Eleanor Roosevelt dengan "small minds discuss people". Orang macam begini harus dikasihani. Jangan dibenci. Kalau kamu membencinya, itu malah menjelaskan bahwa kamu sama dengannya, yaitu yang suka membahas orang. Teori small minds discuss people inilah yang dipakai oleh media-media infotainment dan gosip. Mereka tidak peduli apakah informasi itu penting atau tidak, bermanfaat atau tidak untuk disampaikan. Bagi mereka, yang penting orang yang diberitakan jadi perhatian. Menjadi dibahas atau didiskusikan. Dan bagi Kaum Small Mind, wacana adalah hal yang tidak penting untuk dibahas. Siapa yang membawakan wacana itulah yang penting dibahas.

Sewaktu Ahok menggusur Kampung Pulo Jakarta, maka Ahok dibahas sebagai cina tak punya hati. Sewaktu Jokowi mau minta maaf dengan korban peristiwa politik 1965, maka Jokowi dibahas sebagai antek PKI. Ketika Profesor Quraish Shihab ahli tafsir Al Quran yang lulusan terbaik Universitas Al Azhar Kairo mesir itu berpendapat Nabi Muhammad belum dijamin masuk surga, maka ia di cap ulama goblok dan penganut syiah sesat. Yang dibahas cenderung selalu orangnya, bukan apa gagasannya. Ini potensi bahaya. Jangan-jangan pada suatu hari, ketika kita terbentur terus pada suatu masalah, kita akan langsung menuding Tuhan sebagai biang kerok dari semua masalah kita. Saat dirimu yang jomblo tak juga kunjung menemukan tambatan hati, kamu bisa dengan gampang nanti ngomong "katanya semua mahluk diciptakan berpasang-pasangan, dasar Penguasa nggak tepat janji nih" kepada Tuhan. Cilaka itu namanya mblo!.

Mari mulai membiasakan berpikir besar dan luas. Banyak hal yang bisa kita jangkau ketika berpikiran besar. Otak adalah sebuah Maha Karya Tuhan dalam diri manusia. Kapasitasnya tak sebatas cacian di mulutmu saja.

Salam Budaya.

Selasa, 20 Oktober 2015

GENERASI MUKA MERAH BERASAP - #Ngaji Budaya

Ngaji Budaya edisi 1 ini akan mengetengahkan sebuah quote dari Pramoedya Ananta Toer, sastrawan Indonesia yang banyak menghasilkan karya sastra bertema kemanusiaan dan pembebasan. Tulisan-tulisan Pram banyak menginspirasi anak muda dan para aktivis kemanusiaan masa kini. Semoga karya-karyanya dicatat sebagai amal ibadah oleh Allah Swt. 
Pram pernah menulis “masa terbaik dalam hidup seseorang adalah masa ia dapat menggunakan kebebasan yang telah direbut darinya”.
Dulu di sekitar tahun 1990an ada sebuah lagu rock yang cukup populer. Judulnya Peterson (Anak Asuhan Rembulan). Jika kamu juga pernah mendengarkan lagu itu bisa jadi kamu dan saya akan mendapatkan gambaran yang sama tentang Peterson, yaitu anak muda yang independen dan tidak manja. Peterson dalam lagu itu disifatkan sebagai sosok yang tangguh karena tertempa oleh realitas jalanan yang keras. Ia juga pemberani dan suka berkelana. Baginya, jalanan atau alam adalah tempat belajar dan berguru yang tepat untuk jiwanya yang tegar. Kerasnya kehidupan jalanan pula yang justru membuatnya paham makna kelembutan dan kemurahatian. Peterson adalah anak muda yang sangar dan garang tapi murah hati. Ia sadar, jika tak saling membantu mereka bisa sama-sama terkapar mati di tengah jalan. Itu sebabnya ia disebut juga anak asuhan sang rembulan, sesuatu yang kerap dikiyaskan sebagai simbol kelembutan. Peterson melihat lehidupan dalam spektrum yang sangat luas.
Generasi Peterson berbeda dengan generasi sekarang. Generasi sekarang adalah generasi internet. Generasi sosial media. Kelemahan generasi sosial media adalah mereka telah dipaksa untuk melihat dunia dalam medium yang sangat sempit. Lebarnya siang, panjangnya malam, luasnya lautan atau lapangnya hutan dibentuk dalam sebuah kotak berukuran beberapa puluh sentimeter saja. Kotak-kotak ini bernama TV, PC, laptop, android, smartphone dan sebagainya. Dari dalam kotak kecil itulah dunia dihadirkan kedalam pikiran mereka. Generasi sekarang belajar tentang setia kawan itu dari grup-grup BBM, Facebook dan lainnya. Tepatnya belajar bicara tentang setia kawan karena memang di grup-grup itu memang hanya pembicaraanlah yang bisa dilakukan. Sebagian besarnya mungkin belum pernah mengalami seperti apa rasanya setia kawan itu. Mendoakan kesembuhan teman yang sedang sakit lewat pesan elektronik pastilah berbeda rasanya dengan mendoakan teman yang sakit secara langsung, berhadapan, sambil berdiri di samping tempat tidurnya. Rasa seperti itulah yang hilang dari generasi sekarang. Dulu, kita menghibur teman yang sedang sedih dengan mendatangi rumahnya, membawakannya makanan, menceritakan hal-hal konyol lantas terbahak bersama, kadang sampai merah muka. Sekarang semuanya itu dipaksa untuk diwakilkan pada emoticon tertentu di android. Saya bisa bayangkan rasa hampanya. Dulu sewaktu SMA, saya pernah dikeroyok kakak-kakak kelas saya. Saya babak belur. Sore harinya Ketua Kelas saya datang kerumah saya. Ia mengecek langsung seberapa parah luka saya, menanyakan apakah ada luka yang fatal ditubuh saya serta meyakinkan saya agar tetap bersekolahan keesokan harinya karena “pembalasan” sedang disiapkan. Kamu bisa bayangkan kan misalnya saat itu sudah era android? Ketua kelas saya mungkin cuma akan kirim emot muka merah berasap itu ke android saya. Bisa bedakan “rasa” saya diantara kedua kejadian itu kan?.
Nah, keluarlah ke alam lebih sering mulai besok. Kurangi pola komunikasi antar gadget. Perbanyaklah porsi interaksi langsung. rebutlah kembali kemerdekaanmu. Jangan mau dikerangkeng dalam kotak gadget atau laptopmu. Kamu sungguh berhak atas hidupmu yang indah dan penuh gairah. Jika harus mengalami kesedihan, alamilah kesedihan yang nyata supaya kamu mengerti caranya menjadi kuat. Jika harus mengalami kesenangan, alamilah kesenangan yang sebenarnya supaya kamu belajar untuk tak sombong. Kamu mungkin akan temukan rahasia terbesar mengapa generasi dulu itu tangguh dan garang seperti Peterson. Bisa jadi kamu juga akan temukan rahasia terbesar mengapa anak muda jaman dulu jarang ada yang jomblo. Mereka generasi yang dicari-cari para pecinta.

(salam budaya : Nala Arung).

Jumat, 16 Oktober 2015

KAOS













NGOPI KUATKAN BUDAYA

Budaya daerah merupakan salah satu harta bagi setiap bangsa, aset yang seharusnya tidak  begitu saja dilupakan. Dan salah satu aset bangsa adalah lagu daerah. Namun kenyataannya, budaya lagu daerah pada masa kini mulai pudar dari jiwa pemuda Indonesia.

Bisa dikatakan, budaya yang menjamur pada jiwa pemuda masa kini bukanlah lagu budaya daerah, namun budaya baratlah yang lebih menguasai jiwa pemuda Indonesia.

Bagi senior-senior yang lebih dewasa dan lebih lekat dengan budaya-budaya daerah, layaknya mengenalkan budaya-budaya tersebut pada pemudanya. Sebagaimana yang dilakukan cak Nun (Emha Ainun Najib) dalam acara Ngopi (Ngajine orang Pinggiran) di Lapangan Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Senin (31/8/2015) malam. diawal perjumpaannya beliau mengerahkan masyarakat untuk melantunkan lagu Lir-ilir. Disela sela lantunan nyanyian beliau berpesan kepada jamaah yang hadir untuk selalu menjaga persatuan dan memaknai kemerdekaan dengan perbaikan akhlak agar Indonesia hidup dengan keberkahan.   

Inilah salah satu cara untuk mengingatkan kembali pada pemuda mengenai salah satu aset Negara kita. Apalagi setelah menyanyikan lagu tersebut beliau juga mengajak masyarakat melantunkan sholawat nariyah.

Upaya inilah yang seharusnya dibiasakan agar menjadi salah satu tradisi serta agar para pemuda senantiasa mengingat dan mengetahui lagu-lagu daerah yang menjadi aset bangsa kita. Dan alangkah lebih baiknya lagi jika di Indonesia yang selama ini hanya sering diadakan kontes menyanyi lagu-lagu barat, lagu-lagu pop, bahkan lagu dangdutpun sudah bisa dibilang jarang, apalagi kontes untuk menyanyikan lagu daerah. Akan lebih membawa kemanfaatan bagi bangsa dan juga pemudanya dengan mengadakan kontes,lomba menyanyikan lagu daerah, dengan begitu pemuda-pemuda Indonesia tidak melupakan salah satu aset berharga Negara kita.

Agar tidak ada lagi pengakuan dari bangsa lain yang mengambil alih secuil aset kebangsaan kita. Karena ada pemuda-pemuda bangsa yang menjadi senjata dan penguat bagi bangsa Indonesia.

Kiriman: Pradipta Amanda Amirotus Shobriyyah

Pentas seni Hut Kota Bontang ke -16/ 2015