Salam Budaya
Semoga rekan -rekan di manapun berada dalam keadaan sehat walafiat,juga senantisa di berikan semangat untuk belajar dari apapun dan siapapun .untuk ambil baiknya sebegai pedoman perjalanan yang akan datang. kita mamahami bahwa Alam di ciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa untuk di dapat gunaka sebai - baiknya bagi umat manusia dan proses itulah yang menghasilkan kebudayaan.
Pada edisi kali ini coba mengulas hasi perjalanan dari saudara Dedi Kurniawan menuju Kabupaten Paser - Kalimntan Timur, yang pertam menuju ke Goa Tengkorak.di mana perjalanan di mulai dari Sindang kecamatan Muara Jawa - Kabupaten Kuai Kartengara mnenuju penyebarangan Very Balikpapan - Penjam Paser Utara kemudian perjalanan di lanjutkan menuju kabupaten paser dengan Jarak tempuh kurang lebih 4 jam.
Pada edisi kali ini coba mengulas hasi perjalanan dari saudara Dedi Kurniawan menuju Kabupaten Paser - Kalimntan Timur, yang pertam menuju ke Goa Tengkorak.di mana perjalanan di mulai dari Sindang kecamatan Muara Jawa - Kabupaten Kuai Kartengara mnenuju penyebarangan Very Balikpapan - Penjam Paser Utara kemudian perjalanan di lanjutkan menuju kabupaten paser dengan Jarak tempuh kurang lebih 4 jam.
Sejarah singkat Tentang Goa Tengkorak
Selain menyediakan makanan juga dilakukan potong kerbau tetapi kerbaunya tidak dipotong kepalanya langsung, melainkan diikat dengan bantuan kayu didirikan lalu ditombak sampai mati baru disembeleh,dimasak untuk makan bersama,setelah itu kepala-kepala tengkorak manyat yang sudah mati yang berada di dalam peti itu diambil lalu ditaruhkan di goa tersebut sampai sekarang tetapi itu sebelum ada agama islam ,sesudah adanya agama islam ,mereka sudah berhenti menaruh tengkorak ke goa tersebut.
Dulu orang-orang disana itu keharingan yang dimaksud dengan keharingan yaitu tidak mempunyai agama tetapi mempunyai keyakinan adat istiadat yang di pegang mereka yang telah di musyarawahkan, jadi kalo orang dulu meninggal itu di masukkan kedalam sebuaAh peti mati yang disebut orang paser itu lungun ,lalu didiamkan selama kurang lebih 2 tahun.
Terus mayat yang terdapat didalam lungun (peti) itu dibongkar dan di bersihkan terus di selamatan, kalo orang dulu yang mempercayai keharingan, selamatan itu disebut mansar jadi yang namanya mansar (selamatan) dikumpulkan seperti beras dan lain-lain dari warga setempat, kalo bahasa agama islam sekarang disebut dengan membatur atau membuat sebuah nisan.
Yang lebih menarik lagi,apabila kalian belum pernah kesana dan kalian menghitung jumlah tengkorak tersebut dengan teman kalian maka jumlahnya akan berbeda setiap orangnya dan kepala tengkorak tersebut tidak boleh diambil ,pernah ada kejadian orang toraja yang pernah mengambil rahang tengkorak tersebut kelamaan meninggal tetapi itu kembali kepada kepercayaan kita masing-masing.
Itulah sejarah singkat wisata alam yang ada di Kab.Paser Kec.Batu sopang desa batu kajang yaitu Goa tengkorak ,sekian dan terima kasih.
Narasumber : Muhammad Rais (mantan kepala desa)
Oleh : Dedi Kurniawan
nantikan kisah perjalanan di kabupaten paser berikutnya
2 komentar:
Cagar Budaya seperti ini harus dilestarikan, karena merupakan sejarah itu sendiri. Walau pun warga setempat sudah pandangan religi, tetapi paling tidak tetap melestarikan Budaya dengan menjaga lokasi tersebut dengan sebaik-baiknya. Salutttt buat Kang Dedy Kurniawan
Cagar Budaya seperti ini harus dilestarikan, karena merupakan sejarah itu sendiri. Walau pun warga setempat sudah pandangan religi, tetapi paling tidak tetap melestarikan Budaya dengan menjaga lokasi tersebut dengan sebaik-baiknya. Salutttt buat Kang Dedy Kurniawan
Posting Komentar