Budaya daerah merupakan salah satu harta bagi setiap bangsa, aset yang seharusnya tidak begitu saja dilupakan. Dan salah satu aset bangsa adalah lagu daerah. Namun kenyataannya, budaya lagu daerah pada masa kini mulai pudar dari jiwa pemuda Indonesia.
Bisa dikatakan, budaya yang menjamur pada jiwa pemuda masa kini bukanlah lagu budaya daerah, namun budaya baratlah yang lebih menguasai jiwa pemuda Indonesia.
Bagi senior-senior yang lebih dewasa dan lebih lekat dengan budaya-budaya daerah, layaknya mengenalkan budaya-budaya tersebut pada pemudanya. Sebagaimana yang dilakukan cak Nun (Emha Ainun Najib) dalam acara Ngopi (Ngajine orang Pinggiran) di Lapangan Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Senin (31/8/2015) malam. diawal perjumpaannya beliau mengerahkan masyarakat untuk melantunkan lagu Lir-ilir. Disela sela lantunan nyanyian beliau berpesan kepada jamaah yang hadir untuk selalu menjaga persatuan dan memaknai kemerdekaan dengan perbaikan akhlak agar Indonesia hidup dengan keberkahan.
Inilah salah satu cara untuk mengingatkan kembali pada pemuda mengenai salah satu aset Negara kita. Apalagi setelah menyanyikan lagu tersebut beliau juga mengajak masyarakat melantunkan sholawat nariyah.
Upaya inilah yang seharusnya dibiasakan agar menjadi salah satu tradisi serta agar para pemuda senantiasa mengingat dan mengetahui lagu-lagu daerah yang menjadi aset bangsa kita. Dan alangkah lebih baiknya lagi jika di Indonesia yang selama ini hanya sering diadakan kontes menyanyi lagu-lagu barat, lagu-lagu pop, bahkan lagu dangdutpun sudah bisa dibilang jarang, apalagi kontes untuk menyanyikan lagu daerah. Akan lebih membawa kemanfaatan bagi bangsa dan juga pemudanya dengan mengadakan kontes,lomba menyanyikan lagu daerah, dengan begitu pemuda-pemuda Indonesia tidak melupakan salah satu aset berharga Negara kita.
Agar tidak ada lagi pengakuan dari bangsa lain yang mengambil alih secuil aset kebangsaan kita. Karena ada pemuda-pemuda bangsa yang menjadi senjata dan penguat bagi bangsa Indonesia.
Kiriman: Pradipta Amanda Amirotus Shobriyyah
0 komentar:
Posting Komentar