Aksi Sapta Pesona Kutai Barat
16 12 2015. Perjalanan dimulai dari
jalan kartini semua tim berkumpul di markas kukar kreatif tepat jam 10.05 pagi
kami bersama rombongan pariwisata dinas propinsi berangkat menuju kabupaten
kutai barat. Setelah kurang lebih 3 jam perjalanan kami pun singgah untuk makan
siang di simpang 3 tanjung isuy Kubar, sembari selesai makan kami menyempatkan
berkunjung ke salah satu lamin di daerah Desa mancong, kecamatan Jempang yang
mana terkenal dengan nama rumah lamin mancong. Di sini kami menyempatkan
melihat prosesi adat kematian atau biasa orang lokal menyebutnya acara Kuangkay
yang prosesinya dilakukan di Lamin tersebut.
Lamin Mancong, sebuah objek wisata
yang tentunya sayang untuk Anda lewatkan jika berkunjung ke Kalimantan Timur.
Rumah Lamin Mancong ini merupakan sebuah rumah panjang terbuat dari kayu khas
suku Dayak Benuaq. Traveler bisa bertandang ke rumah ini di Kampung Mancong,
Kecamatan Jempang, Kabupaten Kutai Barat, Kaltim. Menyisakan waktu beberapa
menit kami pun melanjutkan perjalanan ke kota kabupaten Kutai Barat. Dan
jam.04.35 kami pun sampai di kantor dinas pariwisata Kubar disini kami bertemu
dengan kepala dinas Pariwisata sekaligus menyampaikan maksud tujuan kedatangan
ke kutai barat yang di sampaikan oleh pak Antony selaku kepala rombongan aksi sapta
pesona.
17 12 2015. Hari Pertama di kutai
barat Penyuluhan Pengembangan Sadar Wisata Dan Potensi Destinasi Pariwisata tentang
aksi Sapta Pesona yang digelar diaula hotel Monita lt.2 di Kecamatan Melak,
Kabupaten Kubar. Penyuluhan ini dimulai dari jam.09.00 pagi sampai jam.03.00
yang harus kita ketahui bahwa Narasumber yang terdiri dari beberapa Komunitas
yakni Exotic Kaltim, Mahakam Explore, Pemuda Pelopor dan dari Jejak Budaya
sendiri. Setelah aksi penyuluhan selesai kami pun beserta peserta penyuluhan
mengunjungi salah satu tempat yang ada di daerah kabupaten Kutai Barat dan
melakukan aksi bersih-bersih sampah serta pemasangan plang sapta pesona serta
tong sampah. Kami beserta rombongan peserta penyuluhan langsung menunju ke
kampung Linggang Melapeh Kecamatan Linggang Bigung yang dimana di sini terdapat
salah satu objek wisata yang terkenal yakni Danau Aco dan tak hanya wisata
Danau Aco aja yang kita bisa nikmati disini juga terdapat 2 aer terjun atau
yang biasa orang lokal sebut dengan jantur. Panorama alam yang masih Asri dapat
kita temui disini. Dan uniknya lagi Tanah dipinggiran Danau Aco masih punya
kepemilikan masyarakat sekitar bukan kepemilikan pemerintah setempat atau Dinas
terkait, dengan begitu kita bisa lihat jalannya Lembaga Swadaya masyarakat
sekitar untuk melestarikan tempat objek wisata yang ada dengan harapan itu bisa
memberikan titik positif dari Dinas Pariwisata sendiri maupun masyarakat
sekitaran objek wisata yang ada. Dan ada satu penjelasan singkat yang
disampaikan oleh ketua pokdarwis Linggang Melapeh tentang sejarahnya Danau Aco.
Danau Aco cerita asalnya disini
terdapat sebuah kampung yang mana pada waktu itu ada acara pengobatan yang
istilahnya Belian tetapi ada satu orang yang memukul gendang dengan menggunakan
ekor monyet atau lutung kemudian terjadilah bencana petir guntur yang ganas, sehingga
terjadilah seperti letusan gunung berapi dan jadilah sebuah danau yang sekarang
dan dinamai Danau Aco, beberapa tahun ini setelah diteliti bahwa di sini tanahnya
memang dari Vulkanik dan disini dianggap bukit merapi purba disini. jadi, begitu
lah pernyataan Sejarah Danau Aco yang di sampaikan ketua Pokdarwis wilayah Linggang
Melapeh Barong Tongkok Kutai Barat.
Untuk akses jalan bisa di lalui dengan
roda dua dan roda empat, jarak tempuh 20 km atau sekitaran 15 menit perjalanan
dari pusat kota pemerintahan Sendawar Kutai Barat, ke Objek Wisata Danau Aco,
Desa Linggang Melapeh, Kecamatan Linggang Bigung.
18 12 2015. Hari Kedua di Kutai Barat Jam
09.00 itu kami bersiap untuk melakukan perjalanan selanjutnya ke salah satu
tempat Observasi Anggrek Hitam yaitu di Kersik Luway atau Padang Pasir Sunyi yang
berada di Desa Skolaq Darat, Kecamatan Skolaq Darat Kubar. Ini merupakan salah satu tempat
observasi sekaligus tempat wisata cagar alam yang ada Kutai Barat, Sebelum berkunjung ke tempat Observasi kami
singgah ke Kantor dinas Pariwisata Kubar untuk menjemput salah satu staf pegawai Dinas Pariwisata Kubar,dia yang
akan mendampingi kami untuk melakukan exploring tempat wisata yang ada di
wilayah Kubar. Mempersingkat waktu karena hari ini juga kami harus melakukan perjalanan
ke kota masing-masing dan kami pun langsung menuju tempat observasi anggrek
dengan jarak tempuh 15 Km dari pusat kota Sendawar atau sekitar 30 menit
perjalanan dari kantor pariwisata kami pun sampai di tempat objek wisata cagar
alam Kersik luway. Tempat ini walau jauh dari tepian laut namun struktur tanah
di tempat ini berupa hamparan pasir putih yang menyerupai seperti pantai dan
kedalaman pasir bisa mencapai 3 meter dari permukaan atasnya. Keunikan lain
yang dimiliki tempat ini yaitu tidak ada burung maupun satwa lain yang terbang di atas taman
sehingga jarang terdengar suara-suara satwa seperti lazimnya di dalam hutan. Selama 1 jam mengelilingi tempat wisata Kersik Luway kami
menemui beberapa anggrek hitam yang sedang berkembang serta kita bisa menemui
beberapa jenis kantung semar dan di tengah perjalanan kami mendapati salah satu
pohon yang terdapat sarang semut.
Untuk akses jalan ke Taman Kersik
Luway dari Samarinda ada dua alternatif rute yang dapat dipilih. Rute pertama
adalah lewat Samarinda - Melak yang ditempuh selama lebih kurang 10 - 12 jam
dengan kapal Kayu - slow boat. Transportasi dari Melak ke Kersik Luway bisa
menggunakan jasa carter mobil. Alternatif rute kedua adalah dari Samarinda -
Kota Bangun lewat jalan darat sekitar 3 - 4 jam naik bis. Dilanjutkan dengan
naik speedboat ke arah tujuan
Jam.02.30 kami pun siap-siap kembali
ke Tenggarong.
Penulis : Deby Rastafara
0 komentar:
Posting Komentar