Masalah sampah memang tidak ada habisnya. Permasalahan sampah sudah menjadi persoalan serius terutama di kota-kota besar, tidak hanya di Indonesia saja, tapi di seluruh dunia. Negara-negara maju telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi masalah tersebut, begitupun bagi pemerintah daerah dimanan persampahan merupakan masalah yang serius. Produksi sampah yang terus menerus meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk, perubahan pola konsumsi, dan gaya hidup masyarakat telah meningkatkan jumlah timbulan
sampah, jenis, dan keberagaman karakteristik sampah.
Beberapa dampak apabila sampah tidak dikelola dengan baik adalah sebagai berikut (Suwerda, 2012:6) :
- Sampah dapat menjadi sumber penyakit, lingkungan menjadi kotor. Hal ini akan menjadi tempat yang subur bagi mikroorganisme patogen yang berbahaya bagi kesehatan manusia, dan juga menjadi tempat sarang lalat, tikus dan hewan liar lainnya.
- Pembakaran sampah dapat berakibat terjadinya pencemaran udara yang dapat mengganggu kesehatan masyarakat, dan memicu terjadinya pemansan global.
- Pembusukan sampah apat menimbulkan bau yang tidak sedap dan berbahaya bagi kesehatan. Cairan yang dikeluarkan dapat meresap ketanah, dan dapat menimbulkan pencemaran sumur, air tanah, dan yang dibuang ke badan air akan mencemari sungai.
- Pembuangan sampah kesungai atau badan air dapat menimbulkan pendangkalan sungai, sehingga dapat memicu terjadinya banjir
Permasalahan sampah tak bisa dianggap enteng. Sampah bisa menimbulkan bencana, seperti yang terjadi dalam tragedi longsornya sampah di Leuwigajah, Cimahi, Jawa Barat, pada 21 Februari 2005 silam. Tragedi ini memicu dicanangkannya Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) yang diperingati tepat di tanggal insiden itu terjadi.
berangkat dari rekam jejak dari berbagai sudut pandang bahwa persoalan sampah adalah masalah tentang sebuah kesadaran ,cara hidup untuk mengahargai kehidupan.Komunitas Jejak budaya yang belum genap satu tahun mencoba memabangun solusi permasalahan sampah dengan formula gotong royong.yang di adakan di berbagai wilayah yang telah ada Koordinator daerah jejak budaya.
Budaya
Gotong Royong sudah sangatlah melekat pada masyarakat Indonesia sendiri.Hasil
perjuangan para pahlawan dalam merebut kemerdekaan pada dasarnya merupakan
bagian dari modal sosial yang dikembangkan oleh para tokoh kemerdekaan melalui
nilai-nilai kejuangan dan kegotongroyongan. "Mereka mempunyai tekad untuk
terbentuknya Bangsa Indonesia yang kuat, bebas dari bayang-bayang kekuasaan dan
hegemoni sosiol budaya bangsa lain. Upaya demikian kemudian dikenal sebagai upaya
national character building Soekarno
mempopulerkan istilah gotongroyong sebagai bagian esensial dari reitalisasi
nilai-nilai sosio budaya pada masyarakat lintas suku bangsa di Indonesia agar
terbebas dari dominasi sosial,ekonomi,politik,serta ideologi asing yang tidak
menguntungkan bangsa Indonesia.
Gotong Royongpun dapat dijadikan sebagai suatu
karakteristik atau nilai-nilai yang melekat pada jati diri Bangsa Indonesia.Secara
implisit sikap gotong royongpun mempunyai implementasi dalam wawasan nusantara
bangsa Indonesia karena wawasa nusantara Indonesia terdiri atas wujud tata laku
yang bersifat batiniah dan lahiriah
Berikut beberapa Kegiatan Gotong royong yang di lakukan Oleh Komunitas jejak budaya di berbagai wilayah di Kalimantan Timur
Di mulai dari kota Tenggarong pelaksanaan gotong royong dengan bekerja sama dengan Pemkab Kutai Kartanegara berbagai unsur ,Organisasi,komunitas dan pelajar yang ada di kota Tenggarong,Langsung di pimpin oleh Bupati kutai kartanegara Ibu Rita Widyasari ,dengan melakukan Operasi Semut yang di mulai dari halaman kantor bupati kemudian menyururi sepanjang jalan di tepian mahakam ( Turap ) dan di area taman di Bawah jembatan hingga pal 5 loa kulu.
banyak sampah dari puntung rokok,plastik bekas minuman kemasan.ha ini mengingat turap adalah fasilitas publik yang tiap hari ramai di kunjungi,di jadikan tempat santai baik dari dalam maupun luar kota Tenggarog. Kalau hanya mengharap tugas kebersihan yang bekerja sehari 2 kali tidak akan cukup. Hal terpenting adalah membangun kesdaran bagai seganap lapisan masyarakat tentang kepedulian untuk membuang sampah padanya yang telah tersedia di sepanjang jalan.dan tak jarang para sampah di buang ke sungai mahakam. Semoga dengan adanya gerakan Etam bebersih menjadikan Inspiarasi untuk semua komponenen bahwa kebersihan adalah Sebgaian dari pada Iman
Bupati Kutai Kartanegara |
Budaya
gotong royong dapat dikembangkan melalui tiga tataran yaitu identifikasi dan
penggalian nilai-nilai dan spirit bangsa yang disarikan dari nilai-nilai
keagamaan yang diyakini dan ideologi bangsa yang dianut ,proses pembuatan aturan,kebijakan implementasi
budaya gotong royong, dapat implementasi dalam pola keseharian di masyarakat, baik
pola pikir,pola sikap,dan pola perilaku
Setelah dari kota Tenggarong yok ,kita meneju kota Bontang ,
Gerakan di laksanakan di Tanjung Limau
Dari kota bontang selanjutnya kita bergeser ke kecamatan Bengalon - Kutai timur
Kebanyakan botol plastik terbuat dari plastik polietilena tereftalat (PET), yang diproduksi dari minyak mentah. Tidak hanya ekstraksi minyak bumi yang mengeluarkan emisi gas rumah kaca dan merusak habitat, namun produksi plastik juga membuang racun ke dalam lingkungan
Dari Bengalon Kutim kita bergerser ke Samarinda yang tetap menjadi sorotan saat ini adalah gerekan meumungut sehelai sampah Karang Mumus
Add caption |
Selanjutnya kota Balikpapan
Wali Kota Balikpapan |
Terima kasih kepada seluruh rekan - rekan jejak budaya yang telah meluangkan waktu ,tenaga ,dana demi terwujudnya Indonesia bebas sampah tahun 2020. langkah kecil ini jangan berhenti sampai di sini
0 komentar:
Posting Komentar