Kali ini rekan – rekan Jejak Budaya mengadakan sebuah event dengan mengambil tema : Merajut Cinta Sesama Anak Negeri yang di lakasanakan pada Tanggal 16 -17 April didesa Sebelimbingan – Kecamatan Kota Bangun Kabupaten Kutai Kartanegara.
Desa Sebelimbingan terletak di kecamatan kota bangun di bantaran suangi Belayan. untuk mencapai desa tersebut sekarang sudah bisa melalui jalan darat dari kota Tenggarong setelah di rampungkannya jalan layang ( pile Slab ) sebagai penyambung jembatan Martadipura yang panjangnya mencapai 15,3 Km melintas di atas rawa -rawa, dan jalan layang ini merupakan jalan layang terpanjang di Indoensia. Dahulu sebelum adanya jembatan Martadipura salah satu akses untuk menuju desa sebelimbingan menggunakan jalur Air yang memakan waktu kurang lebih 6.5 jam dari kota Tengarong ,dengan jarak tempuh 152 KM.
Desa Sebelimbingan menjadi desa persipan mulai 20014 dan di mekarkan Oleh Sekda Kutai Kartanegara Bapak Husni Tamrin pada 26 Nopember tahun 2005.Nama Sebelingan di ambil dari kata Belembeng ( bahasa Kutai ) yaitu Bagian leher seoker binatang yang sangat panjang.Kono hewan tersebut di temukan oleh salah satu warga di pulau seberang desa. Karena di anggap sebagai Binatang keramat maka di gunakan sebagai nama desa menjadi sebelimbingan
Desa sebelimbingan pada awalnya hanya terdiri dari beberapa warga yang tinggal saling berjauhan sehingga ada salah satu tokoh yang berinisiatif untuk mengumpulkan /menjadi satu tempat yang kini menjadi desa tersebut. Mata pencaharian warga sebelimbingan adalah sebagai Petani ketika musim kemarau dan menjadi nelayan ketika Musim Banjir.Namun sering ketidakmenentuan musim saat ini juga di datangnya berbagai macam penyakit /hama yang meyerang lahan pertanian dan kurang stabilnya harga Ikan ketika musim banjir ,guna memenuhi kebutuhan hidup yang semakin meningkat para warga desa sebelimbingan beralih membudidayakan sarang walet. Hingga saat ini jumlah penduduk di desa sebelimbingan berjumlah 167 KK dengan 517 Jiwa .
Merajut cinta adalah sebuah gagasan dalam rentang perjalanan untuk belajar dan memahami kebudayaan di pedalaman,ketika desa -desa di rajut dengan 5 nilai Prinsip Kehidupan ( Cinta ) niscaya Desa akan terus berkebang dan menjadi sebuahkarya untuk Indonesia ‘
Jum’at 15 April 2016 rombongan rekan -rekan Jejak budaya terus berdatangan dari berbagai daerah di Kalimantan Timur di antarannya dari kota Balikpapan ,Samarinda ,Bontang ,dan Bengalon – Kutai timur ( yang menempuh perjalan 5 jam menggunakan sepeda motor )untuk menuju basecamp jb yang terletak di jalan kartini No 45 Tenggarong sebagai Meeting Point. namun kali ini kebarangkatan di bagi menjadi 3 Kloter yaitu jam 16,30 wita ,jam 20,30 wita dan Kloter terakhir pada hari sabtu 16 April 2016 .dan sebelumnya hari kamis juga sudah berangkat ketua panitia dari JB ( debby Hariyanto ) berserta 2 orang perlengkapan .Hal ini di lakukan di karenakn ada ksebikan dan jarak tempuh yang para keluarga Jb sehingg perlu waktu untuk istirahat. Di samping itu pantia harus mengejar jadwal di mulainya kegiatan yang di rencanakan di mulai pada jam 07,3o Wita
malam sabtu sebagain panitia sudah bermalam di desa sebelimbingan dan di sambut ramah oleh warga ,begitupun nyamuk di desa sebelimbingan juga mengajak berdendang sehingga hampir semua panitia tidak bisa tidur
Sabtu 16 April 2016 jam 07.00 wita, setelah mandi ,sarapan ,ngopi dan sebatang rokok panitia melakukan briefing yang di pimpin oleh event manager ( Debby Hariyanto ).untuk croscek segala keperluan ( malum JB baru pertama kalinya terjun bersama adik -adik pelajar ). Setelah semua cukup rekan – rekan panitia mulai menuju lapangan SDN 007 Kota bangun dengan jalan kaki dengan melintasi jembatan yang terbuat dari kayu ulin ( besi ) sambil bertegur sapa dengan warga yang di lalui. Kegiatan di awali denag upacara bendera yang di kikuti oleh Perangkat Desa Sebelimbingan yang di pimpin langsung oleh Bapak Kades ( Sauqani ) pelajar SD oo7 dan SMPN 06 Kota bangun dan juga panitia maupun peserta Merajut Cinta Sesama Anak Negeri .Upacara bendera adalah bagian daripada kegiatan serimonial ( ritualitas,resmi ) bagi adik -adik pelajar juga ( peserta ) yang di dalamnya ada makna Substansial yang ingin di sampaikan untuk merasangsang,mempengaruhi pemikiran yang akan membentuk kebiasaan,menjadi sifat,dan akhirnya menjadi kepribadian seseorang .Tentang Kedisiplinanan.rasa Nasionalisme,menumbuhkan jiwa kepemimpinan,membiasakan berpenampilan rapi ( santun ) meningkatkan kekompakan dan kebersamaan ,belajar untuk menjadi pendengar bisa juga melatih kesabaran .
Setelah pelaksanan Upacara bendera kegiatan di lanjutkan dengan Lomba mewarnai untuk kategori TK dan SD ( kelas 1 -3 ) yang di lakasanakan di ruang SMPN 6 Kota Bangun – dan bagi yang SD ( kelas 4 – 6 ) bersama adik – adik SMP tetap berada di lapangan untuk mengikuti kegiatan ‘ Bebagi Kesah ,bemain dan Belajar ” yang di pimpin dari tim jejak budaya saudari Putri Nur Fitiani dan saudara Galib
Bermain akan memengaruhi perkembangan anak melalui tiga cara Vygotsky (Diana Mutiah 2010:146) yaitu bermain dapat menciptakan suatu kemampuan yang potensial pada anak kepada kemampuan yang aktual, memfasilitasi separasi (pemisahan) pikiran dari objek dan aksi, dan mengembangkan penguasaan diri.
Bermain untuk Pengembangan Bahasa / Komunikasi.
Bermain membantu anak meningkatkan kemampuan berkomunikasiBermain menyediakan ruang dan waktu bagi anak untuk berinteraksi dengan orang lain, mereka saling berbicara, mengeluarkan pendapat, bernegosiasi, dan menemukan jalan tengah bagi setiap persoalan yang muncul. Terlebih-lebih dalam bermain peran memiliki manfaat yang sangat besar terutama untuk menunjang perkembangan bahasa dan berbahasa anak. Bahkan bermain peran memiliki andil yang besar bagi perkembangan kognitif, emosi, dan sosial anak Bredekamp dan Coople (Diana Mutiah 2010:152).
Bermain membantu anak meningkatkan kemampuan berkomunikasiBermain menyediakan ruang dan waktu bagi anak untuk berinteraksi dengan orang lain, mereka saling berbicara, mengeluarkan pendapat, bernegosiasi, dan menemukan jalan tengah bagi setiap persoalan yang muncul. Terlebih-lebih dalam bermain peran memiliki manfaat yang sangat besar terutama untuk menunjang perkembangan bahasa dan berbahasa anak. Bahkan bermain peran memiliki andil yang besar bagi perkembangan kognitif, emosi, dan sosial anak Bredekamp dan Coople (Diana Mutiah 2010:152).
Bermain untuk Pengembangan Sosial-Emosional
Bermain membantu anak mengembangkan kemampuan mengorganisasi dan menyelesaikan masalah. Anak-anak yang bermain mesti berpikir tentang bagaimana mengorganisasi materi sesuai dengan tujuan mereka bermain. Anak-anak yang bermain “dokter-dokteran“. Misalnya, harus berpikir di mana ruang dokter, apa yang digunakan sebagai stetoskop anak juga akan memikirkan tugas dokter dan mempertimbangkan materi-materi tertentu, seperti warna, ukuran, dan bentuk agar sesuai dengan karakteristik dokter yang diperankan. Selama bermain itu, menurut Catron dan Allen (Diana Mutiah 2010:149), anak menemukan pengalaman baru, manipulasi benda dan alat-alat, berinteraksi dengan anak lain, dan mulai menyusun pengetahuan tentang dunia.
Bermain membantu anak mengembangkan kemampuan mengorganisasi dan menyelesaikan masalah. Anak-anak yang bermain mesti berpikir tentang bagaimana mengorganisasi materi sesuai dengan tujuan mereka bermain. Anak-anak yang bermain “dokter-dokteran“. Misalnya, harus berpikir di mana ruang dokter, apa yang digunakan sebagai stetoskop anak juga akan memikirkan tugas dokter dan mempertimbangkan materi-materi tertentu, seperti warna, ukuran, dan bentuk agar sesuai dengan karakteristik dokter yang diperankan. Selama bermain itu, menurut Catron dan Allen (Diana Mutiah 2010:149), anak menemukan pengalaman baru, manipulasi benda dan alat-alat, berinteraksi dengan anak lain, dan mulai menyusun pengetahuan tentang dunia.
Perpaduan warna- warni membuat pelangi indah ,demikian juga ketika kita berbagi dengan cinta akan menemukan warna -warni kehidupan
Selanjutnya yuk kita mengintip Lomba Mewarani yang di pandu oleh kaka Almazani yang juga lagi bersalngsung di dalam ruangan yang juga di pandu oleh teman – teman Jejak Budaya. dan para pembaca ytang budiaman perlu di ketahui babhwa lomba mewarnai ini juga pertam kali di adakan di daerah sebelimbingan -bahkan di kecamatan Kota Bangun. sunggu sangat jauh berbeda dengan dengan di kota yang hampir setiap kegiatan ada lomba mewarnai . dan hal ini yang menjadi pembeda dan pengalaman baru buat rekan – rekan jejak budaya
Bagi sebagaian anak, krayon adalah benda pertama yang digenggamnya sebelum mereka menggenggam pensil. Saat mewarnai dengan krayon itulah pertama kali si kecil belajar menggengam dan mengontrol pensil di tangannya. Kemampuan tersebut yang nantinya akan membantunya dalam menulis saat si kecil menempuh pendidikan di sekolah.
Aktifitas mewarnai dapat melatih konsentrasi
Untuk tetap fokus pada pekerjaan yang dilakukannya meskipun banyak aktifitas lain yang terjadi di sekelilingnya. Seorang anak yang sedang menyelesaikan tugas mewarnai akan fokus pada lembar gambar yang sedang diwarnainya, sehingga sekalipun pun di sekelilingnya ribut dengan aktifitas anak-anak lain, ia akan tetap fokus menyelesaikan tugas mewarnainya. Kemampuan berkonsentrasi inilah yang kelak berguna bagi si kecil dalam menyelesaikan soal matematika atau pelajaran lainnya yang membutuhkan konsentrasi tinggi.
2 jam berbagi inspirasi bersama siswa -siswi SDN 007 dan SMPn 06 Kota Bangun
Setelah Jam 10 .00 wita lomba mewarnai dan kegaiatn di lapangan berakhir dan akn di lanjutkan dengan kegiatan berbagi Inspirasi dengan berbagai kegaiatan yang di akan di pandu oleh kak Trendy Palkanov ,Seply Ariyanti dan Putri Nur Fitriani yang membantu sebagai Motivator dengan berbagai pengalaman/prestasi yang pernah di raihnya. demikian juga bagi siswa TK dan SD berbagi keseruan dengan edukasi bersama kaka Dinar,Galib ,Umar ,Fitri dan panitia lainya.Pendidikan secara praktis tak dapat dipisahkan dengan nilai-nilai budaya. Dalam menjaga dan melestarikan kebudayaan sendiri, secara proses mantransfernya yang paling efektif dengan cara pendidikan. Keduanya sangat erat sekali hubungannya karena saling melengkapi dan mendukung antara satru sama lainnya.Tujuan pendidikan pun adalah melestarikan dan selalu meningkatkan kebudayaan itu sendiri, dengan adanya pendidikanlah kita bisa mentransfer kebudayaan itu sendiri dari generasi ke generasi selanjutnya.
Dan juga kita sebagai masyarakat mencita-citakan terwujudnya masyarakat dan kebudayaan yang lebih baik ke depannya, maka sudah dengan sendirinya pendidikan kitapun harus lebih baik lagi.Kegiatan berakhir pada Jam 12,00 wita untuk ISHOMA ( istirahat,Sholat dan makan ) dan akan di lanjutkan pada jam 15.00 wita dengan rangkain Lomba Permainan Tradisional di antaranya ; Belogo .Betisan ,Bakiak dan Enggrang .
di saat istirihat ketua panitia dan tim perlengkapan Qulby dan Wanda asik dengan persiapan di lapangan berteman dengan terik matahari ( kalian Keren )
Begitupun penulis juga perlu Istirahat untuk ngopi dulu ( Cikal )